Dalam
nadiku ingin sekali untuk kau hidup disana. Menjadi sesuatu yang bisa
menghidupkanku. Menghilangkan semua rasa duka dihati. Karena kupercaya, kamu
adalah orang yang tepat untuk membantu menghapuskan tentang kehilangan. Tapi
kini kau malah yang sekarang menafsirkan arti dari kehilangan. Melepas semua
apa yang sudah kita genggam.
Dulu
kufikir hadirmu adalah keberhasilan semesta untuk menemukan kita. Ternyata itu
adalah cara semesta memberikan tanda bahwa kau akan pergi tanpa sepatah kata.
Terima
kasih, karena kau sempat bersedia untuk kucintai dan kuperjuangkan. Ternyata,
kau ialah seseorang yang harus aku ikhlaskan kepergiannya. Setelah
beberapa waktu, pada akhirnya kita harus saling melupakan. Kau dengan tujuanmu,
aku dengan langkahku. keduanya bukan lagi hal yang mampu bisa bersisian. Tak
peduli seberapa utuh kita pernah bermimpi jauh dan tak peduli pula seberapa
sering kita seiring. Tak ada lagi alasan untuk kita kembali bersatu, sekalipun
itu adalah cerita indah di masa lalu.
Meski
entah seberapa lama lagi waktu yang kubutuhkan, yang jelas, aku akan
menghapusmu perlahan.
Bulan ketujuh, 2019.

1 komentar:
eyanaaa
Post a Comment