Saturday, July 20, 2019 1 komentar

Berbahagialah, Meski Tanpaku



Dalam nadiku ingin sekali untuk kau hidup disana. Menjadi sesuatu yang bisa menghidupkanku. Menghilangkan semua rasa duka dihati. Karena kupercaya, kamu adalah orang yang tepat untuk membantu menghapuskan tentang kehilangan. Tapi kini kau malah yang sekarang menafsirkan arti dari kehilangan. Melepas semua apa yang sudah kita genggam. 

Dulu kufikir hadirmu adalah keberhasilan semesta untuk menemukan kita. Ternyata itu adalah cara semesta memberikan tanda bahwa kau akan pergi tanpa sepatah kata.

Terima kasih, karena kau sempat bersedia untuk kucintai dan kuperjuangkan. Ternyata, kau ialah seseorang yang harus aku ikhlaskan kepergiannya. Setelah beberapa waktu, pada akhirnya kita harus saling melupakan. Kau dengan tujuanmu, aku dengan langkahku. keduanya bukan lagi hal yang mampu bisa bersisian. Tak peduli seberapa utuh kita pernah bermimpi jauh dan tak peduli pula seberapa sering kita seiring. Tak ada lagi alasan untuk kita kembali bersatu, sekalipun itu adalah cerita indah di masa lalu.
 
Meski entah seberapa lama lagi waktu yang kubutuhkan, yang jelas, aku akan menghapusmu perlahan.

Bulan ketujuh, 2019.
 
;