Saturday, February 17, 2018

Bagaikan Senja

Sepertinya kamu dengan sengaja menaburkan mawar rindu di sepanjang jalanku.
Aku tahu, semuanya masih terselimuti rahasia..
Namun apakah kamu tahu?
Aku telah mabuk bahkan sebelum aku meminum anggur rindumu..

baiklah, aku akan bercerita malam ini, tatkala remah remah kata keluar dari lisan sang perindu,  simaklah ini baik baik ;
  
Disana bukanlah hanya sajak yang merias lisan, pun ada gelegar rasa dari nafas yang berhulu kepadamu..
Maka, dengarlah bukan dengan telingamu dan lihatlah bukan dengan matamu, Dan kamu akan mengerti tentang apa yang terjadi dengan dirimu dan ruhmu yang masih berjalan…  
                          
Jika kamu percaya, sajak sajak yang pernah berjerejak itu tak pernah berjudul. Bahkan mereka telah yatim sebelum pena menorehkan tinta..
Lihatlah sesekali ke belakang, kamu akan tahu bahwa abjad mereka benar benar fakir..           
Maka jangan pernah kamu mencoba menafsir belukar aksara yang pernah tertulis, karna itu tak lain adalah sebuah nyanyian sang perindu saja, Kamu kira itu adalah wujud keheningan?
Bukan!
Itu hanyalah jeda
Itu hanyalah garis batas
Seperti senja                                
Meski berwarna emas
Namun ingatlah
sebentar lagi akan gelap...

0 komentar:

Post a Comment

 
;